Area Suci di Tepi Sungai Hoshinoya, Kyoto

KESUCIAN kuil dan bangunan kekaisaran sudah menjadi bagian terpenting di Jepang. Namun di Kyoto  (ibukota lama Jepang) itu, terdapat tempat suci yang terletak di tepian Sungai Hoshinoya.

Ini adalah tepian sungai yang memiliki pepohonan rindang, taman indah dan beberapa tempat duduk. Padahal dulunya sungai yang sudah berumur ribuan tahun ini hanya menjadi jalan alternatif bagi para bangsawan yang tidak ingin kepanasan.

Ada pun tempat unik lainnya di dekat Sungai Hoshinoya. Salah satunya adalah bangunan tradisional Ryokan (rumah seorang pedagang terkemuka) yang memiliki fitur pintu geser dan bak mandi hinoki-kayu.

Bagi Anda yang ingin mengenal kebudayaan lain di Kyoto, bisa segera mengikuti tur perjalanan ke Candi Daihikaku Senkoji untuk menyaksikan pemandangan indah kota dari atas perbukitan sambil menikmati sajian teh.

Mungkin Anda belum puas pergi ke tempat-tempat penting di sekitar Hoshinoya. Untuk itu, bangunlah di waktu fajar (ketika para seorang biarawan kuil Kyoto Zen) dan Anda pun diperbolehkan untuk ikut berdoa pada uparacara keagamaan mereka.

Sungai Hoshinoya mengalir dari Oigawa hingga ke pinggiran kota melalui daerah Arashiyama. Untuk lebih jelasnya, kunjungi kyoto.hoshinoya.com.

Jangkauan Shinkansen Diperluas

NEGARA dengan teknologi yang lebih maju bukan saja menawarkan objek wisata alam yang indah. Namun alat transportasi yang menghubungkan satu lokasi wisata ke lokasi lainnya bisa menjadi nilai tambah tersendiri. Salah satunya dengan menaiki kereta peluru berkecepatan tinggi (Shinkansen) di Jepang.

Kereta peluru berkecepatan tinggi yang mungkin masih lama bisa wara-wiri di Indonesia ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis yang mengunjungi Jepang. Melihat hal itu, Jepang terus mengembangkan jangkauan wilayah menuju daerah-daerah terpencil.

Awal Desember nanti tepatnya tanggal 4, jalur kereta Tohoku akan mencapai wilayah paling utara Pulau Honshu, pulau utama Jepang, dengan ekstensi 51 kilometer ke Shin-Aomori. Shin-Aomori adalah pusat kegiatan Prefektur Aomori yang akan menjadi tuan rumah festival musim panas Nebuta.

Untuk bagian selatan, di pulau Kyushu, jalur kereta berkecepatan tinggi sepanjang 160 mil akan diluncurkan pertama kali pada 12 Maret 2011. Jalur ini akan menghubungkan Hakata utara, tujuan akhir untuk layanan dari Tokyo menuju kota selatan Kagoshima.

Salah satu pemberhentian pada jalur itu, termasuk objek wisata Puri Kumamoto dan pemandian pasir di Ibusuki, dimana Anda akan dikubur sampai leher di dalam pasir yang dipanaskan.

Sedikit informasi, nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, namun kata ini dalam bahasa Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut.

Dengan jangkauan dari jaringan kereta peluru yang lebih luas, Anda bisa mencapai obyek wisata menarik lainnya di berbagai wilayah Jepang sambil merasakan sensasi naik kereta super cepat. Kapan ya ini ada di Indonesia? (nytimes)

Pesona Daigoji, Jepang

JIKA kita mendengar nama negara ini, tentu yang terlintas di kepala adalah banyak tempat-tempat wisata yang berbentuk pagoda, kuil dan sejenis lainnya. Daigoji misalnya. Komplek kuil di Kyoto ini memiliki sebuah taman yang indah dan lima susunan atap pagoda yang unik.

Kompleks Daigoji mencakup area yang luas, dengan candi utama dan pagoda di bagian dasar gunung hinnga menuju ke lereng. Di hari yang cerah di tempat ini juga bisa digunakan untuk menyaksikan pemandangan jauh Kota Osaka.

Pagoda Daigoji terdiri dari Sanboin (ruang utama) yang dicat dengan lukisan pemandangan alam dan kehidupan desa Cina, sepasang patung wali (Agyo dan Ungyo) yang diciptakan pada 1134 oleh Seizo dan Ninzo di Nio-mon (Saidai-mon) serta Taman Sanboin, yang ditetapkan sebagai situs terpenting di Jepang.

Kuil Daigoji didirikan pada tahun 874 oleh Shobo sebelum ia menjabat sebagai kaisar pada tahun 907. Selain sebagai kuil dan pagoda, Daigoji juga merupakan salah satu kuil yang dijadikan Warisan Dunia.

Harga tiket masuk kuil ¥600 atau sekitar Rp66 ribu.